Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Beranda Straight News Sikap Malas Muncul Akibat Jarang Menghayati Kemuliaan dan Keutamaan Ilmu
Straight News

Sikap Malas Muncul Akibat Jarang Menghayati Kemuliaan dan Keutamaan Ilmu

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
01 Nov, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


TanahRibathMedia.Com—Pengasuh Kajian Mutiara Umat, Ustazah L. Nur Salamah, S.Pd., kembali menjelaskan tentang penyebab munculnya sikap malas karena jarang menghayati tentang kemuliaan dan keutamaan ilmu. 

"Sungguh telah dikatakan bahwa sikap malas itu muncul karena jarang menghayati kemuliaan dan keutamaan ilmu," terangnya diawal pembukaan kajian Kitab Adab Ta'limu Al-Muta'alim Thoriqotu Ta'lum, Selasa (3-10-2023) di Batam. 

Menurutnya sikap malas disebabkan karena sedikitnya kita mencermati kebaikan-kebaikan yang ada pada ilmu, tidak menyadari dan merasakan betapa banyaknya kebaikan di dalam majelis ilmu, proses menuntut ilmu, dan orang yang berilmu. 


"Karena kurangnya kesadaran dan mencermati tentang keutaaman di dalam ilmu, hal inilah yang membuat orang tersebut bersikap malas. Manisnya ilmu akan dirasakan dengan berlelah-lelah dan bukan bermalas-malasan," paparnya. 

Bunda, sapaan akrabnya, mengingatkan kembali, bahwa dalam menuntut ilmu seyogianya harus berlelah-lelah, berupaya, dan berusaha dengan maksimal. 

"Sebagai contoh berusaha maksimal dalam menuntut ilmu, rela tidak tidur malam, berusaha mencari referensi, dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam bermajelis ilmu seperti alat tulis," ungkapnya.

Ustazah L. Nur Salamah, juga mengingatka kepada para peserta kajian sekaligus memberikan contoh bahwa ketika menuntut ilmu kita harus mampu membagi waktu memakai skala prioritas.

"Sebagai seorang ibu rumah tangga, kita harus bisa memahami mana hal yang prioritas atau yang didahulukan. Misalnya, pada hari yang sama ada kajian, maka upayakan diri untuk terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dengan bangun lebih cepat dan bergegas menyiapkan segala sesuatunya," jelasnya.

Seyogianya, tandasnya, dalam menuntut ilmu kita harus semangat, berlelah-lelah, bersungguh-sungguh, dan kontiniunitas. 

Ia juga menambahkan pentingnya memperhatikan tentang fadilah-fadilah atau keutamaan dari ilmu. "Penting ya bagi kita sebagai penuntut ilmu memperhatikan dan memahami keutamaan-keutamaan ilmu, sehingga tidak boleh bersantai ria, atau sekadar 4D, yaitu datang, duduk, diam, delongo (bingung). 

Sesungguhnya, tegasnya, Ilmu itu akan kekal jika selalu dimurajaah  (dikaji dan diulang) terus-menerus. Sedangkan harta akan binasa. Maka sungguh rugi jika kita terlalu mengejar dunia dan melupakan kewajiban menuntut ilmu.

"Sebagaimana dikatakan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhu; Kami rida, pembagian Allah untuk kami. Ilmu untuk kami, dan harta buat musuh kami. Sesungguhnya harta itu akan sirna dalam waktu yang sangat singkat. Sedangkan ilmu akan tetap ada dan memang demikian adanya. Begitupun ilmu yang bermanfaat akan diperoleh jika selalu menyebutkan kebaikan-kebaikan dari ilmu tersebut," bebernya. 

Ia juga memberikan contoh dari maksud menyebutkan kebaikan-kebaikan. "Sebagai contoh kitab adab yang sedang kaji saat ini, penulisnya sudah lama meninggal ratusan tahun yang lalu (Imam Az-Zarnuji Rahimahullah) namun kitab ini panjang umur dan seolah-olah abadi. Kebaikan-kebaikan dari penulisnya juga dipanggil dengan sebutan Rahimahullah, Karamallahu Wajha, Al-Imam dan semisalnya. Hal ini bertujuan agar kita memperoleh keberkahan dan kebermanfaatan ilmu tersebut," paparnya.

Mengajarkan ilmu dan menyampaikannya, ulasnya kembali adalah sarana untuk menjaring amal jariyah dan berharap adanya pertolongan di hari kiamat. 

Terakhir ia menekankan bahwa dalam belajar dan mengajarkan ilmu hanya berharap kebaikan dari Allah SWT di hari perhitungan.

"Kita tidak pernah tahu, di antara kita siapa yang akan masuk surga, dan tangan siapa yang akan menolong kita dari panasnya api neraka. Tugas kita hanyalah menyampaikan ilmu dan kebaikan. Tidak berharap materi atau jumlah uang di dalam amplop. Bersyukur, apabila ada yang mengamalkan, maka menjadi pahala jariyah bagi yang menyampaikan," pungkasnya. []Nai
Via Straight News
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Korupsi Makin Menjadi, Penerapan Islam Kaffah adalah Solusi Hakiki

Tanah Ribath Media- Juli 10, 2025 0
Korupsi Makin Menjadi, Penerapan Islam Kaffah adalah Solusi Hakiki
Oleh: Prayudisti S. P (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Kasus-kasus korupsi di Indonesia terus bermunculan dan semakin komple ks, …

Most Popular

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Juli 05, 2025
Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Juli 09, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Juli 05, 2025
Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Juli 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us